PENTINGNYA SIFAT TAWADHU MENURUT RASULULLAH SAW

Juli 31, 2022


 

Assalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sifat rendah hati sangat dicintai Allah dan rasul-Nya

Tawadhu atau rendah hati merupakan salah satu sifat yang sangat terpuji dan sangat dicintai oleh Allah dan rasul-Nya. Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah menjelaskan dalam hadisnya bahwa sifat tawadhu sangat penting bagi seorang muslim dalam menghadapi segala hal.


Allah SWT menyebutkan ciri-ciri orang tawadhu dalam ayat Al-Qur’an berikut:


“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)


Dalam satu hadisnya, Rasulullah menyampaikan ada empat ciri orang yang memiliki sifat tawadhu sebagai berikut:


 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيُوا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الِاسْتِحْيَاءَ مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرْ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ


Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Malulah pada Allah dengan sebenarnya." Berkata Ibnu Mas'ud, “Kami berkata, ”Wahai Rasulullah, kami malu, alhamdulillah.” Beliau bersabda, "Bukan itu, melainkan malu kepada Allah dengan sebenarnya adalah, kamu menjaga kepala dengan segala yang dikandungnya, menjaga perut dengan segala isinya, dan senantiasa mengingat maut dengan segala siksanya. Barangsiapa melakukan semua itu, ia telah merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya."


Rasulullah juga pernah bersabda bahwa sifat tawadhu merupakan karakter seorang muslim yang sangat dicintai-Nya:


Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim)


Sifat tawadhu juga bisa terlihat ketika seseorang mampu menjaga mata dari pandangan buruk dan menjaga perutnya dari makanan yang haram dan tidak baik untuk dikonsumsi. Rasulullah ﷺ:


كُتِبَ عَلَى ابْنِ اَدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَافَهُوَمُدْرِكُ ذَلِكَ لَا مُحَالَةَ, اَلْعَيْنَانِ زِنَاهُمَاالنَّظَرُ ,وَالْاُذُنَانِ زِنَاهُمَاالْاِسْتِمَاعُ, وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ, وَالْيَدُزِنَاهَاالْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَاالْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ اَوْيُكَذِّبَهُ. 


Rasulullah ﷺ bersabda, “Sudah ditulis atas anak adam jatahnya (berpotensi) dari zina. Maka anak adam akan menemui zina, tidak mungkin tidak. Dua mata zinanya itu melihat, telinga zinanya itu mendengar, dan lisan zinanya itu bicaranya, dan tangan zinanya itu memegang, dan zinanya kaki itu melangkah, dan hati ingin dan mengharapkan. Dan akan membuktikan keinginan zina kemaluannya atau mendustakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).


Tawadhu atau rendah hati merupakan salah satu sifat yang sangat terpuji dan sangat dicintai oleh Allah dan rasul-Nya. Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah menjelaskan dalam hadisnya bahwa sifat tawadhu sangat penting bagi seorang muslim dalam menghadapi segala hal.


Allah SWT menyebutkan ciri-ciri orang tawadhu dalam ayat Al-Qur’an berikut:


“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)


Dalam satu hadisnya, Rasulullah menyampaikan ada empat ciri orang yang memiliki sifat tawadhu sebagai berikut:


 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيُوا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الِاسْتِحْيَاءَ مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرْ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ


Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Malulah pada Allah dengan sebenarnya." Berkata Ibnu Mas'ud, “Kami berkata, ”Wahai Rasulullah, kami malu, alhamdulillah.” Beliau bersabda, "Bukan itu, melainkan malu kepada Allah dengan sebenarnya adalah, kamu menjaga kepala dengan segala yang dikandungnya, menjaga perut dengan segala isinya, dan senantiasa mengingat maut dengan segala siksanya. Barangsiapa melakukan semua itu, ia telah merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya."


Rasulullah juga pernah bersabda bahwa sifat tawadhu merupakan karakter seorang muslim yang sangat dicintai-Nya:


Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim)


Sifat tawadhu juga bisa terlihat ketika seseorang mampu menjaga mata dari pandangan buruk dan menjaga perutnya dari makanan yang haram dan tidak baik untuk dikonsumsi. Rasulullah ﷺ:


كُتِبَ عَلَى ابْنِ اَدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَافَهُوَمُدْرِكُ ذَلِكَ لَا مُحَالَةَ, اَلْعَيْنَانِ زِنَاهُمَاالنَّظَرُ ,وَالْاُذُنَانِ زِنَاهُمَاالْاِسْتِمَاعُ, وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ, وَالْيَدُزِنَاهَاالْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَاالْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ اَوْيُكَذِّبَهُ. 


Rasulullah ﷺ bersabda, “Sudah ditulis atas anak adam jatahnya (berpotensi) dari zina. Maka anak adam akan menemui zina, tidak mungkin tidak. Dua mata zinanya itu melihat, telinga zinanya itu mendengar, dan lisan zinanya itu bicaranya, dan tangan zinanya itu memegang, dan zinanya kaki itu melangkah, dan hati ingin dan mengharapkan. Dan akan membuktikan keinginan zina kemaluannya atau mendustakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).



Mari sama-sama kita menebar kebaikan dan menjadi insan yang bermanfaat. Sekian dari saya, mohon maaf untuk kata yang mungkin saja kurang berkenan dalam share artikel ini. Terima kasih atas perhatian dan antusiasnya membaca. 


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



YAYASAN IMAM TEGUH Program Kemanusiaan | Mendirikan Dan Meyelenggarakan Rumah Singgah | Menyelenggarakan pendidikan | Menyelenggarakan pelestarian lingkungan hidup | Ziarah Wali Songo | Program Haji & Umroh | Berbagi Sedekah Kepada Masyarakat 

You Might Also Like

0 komentar