INILAH KISAH DERMAWAN RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALLAM YANG MELEBIHI SIAPA PUN DI DUNIA

Juli 22, 2022


 

Assalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


INILAH kisah dermawan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang melebihi siapa pun di dunia. Dikisahkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu anhu bahwa Suatu hari seorang laki-laki datang menemui Rasulullah untuk meminta-minta, lalu Rasulullah memberinya.


Keesokan harinya, laki-laki itu datang kembali meminta-minta, lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memberinya. Keesokan harinya, ia datang kembali dan meminta, Rasulullah kembali memberinya. Keesokan harinya, ia datang dan kembali meminta-minta.


Nabi Shallallahu alaihi wassallam lalu bersabda: "Aku tidak mempunyai apa-apa saat ini. Akan tetapi, ambillah apa yang engkau mau, dan jadikanlah itu utang bagiku. Jika suatu saat saya mempunyai sesuatu, aku akan membayarnya."


Umar lalu berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam: "Wahai Rasulullah, janganlah engkau memberikan sesuatu yang berada di luar batas kemampuanmu. Rasulullah tersenyum, lalu beliau bersabda kepada Umar: Karena itulah saya diperintahkan oleh Allah."


Kemudian ada kisah luar biasa lainnya yang diceritakan Ummu Salamah, istri Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam: "Suatu hari Rasulullah masuk ke rumahku dalam keadaan muka pucat. Aku khawatir jangan-jangan beliau lagi sakit. Aku lalu bertanya: Ya Rasulullah, mengapa wajahmu pucat begitu? Apakah Anda sakit?" Rasulullah menjawab: Aku pucat begini bukan karena sakit, tapi karena ingat uang 7 dinar yang kita dapatkan kemarin. Sore ini uang itu masih ada di bawah kasur dan kita belum menginfakkannya."


Masya Allah, demikianlah bagaimana luar biasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Beliau pucat pasi bukan karena sakit, bukan karena kurangnya uang dan kekayaan, namun karena ada uang yang masih tersimpan dan belum diinfakkan.


Sungguh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam betul-betul memiliki budi yang sangat luhur. Sejatinya harta bukanlah tujuan, akan tetapi di antara perantara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kekayaan bukan akhir pencarian, akan tetapi sarana untuk lebih mengabdi kepada-Nya.


Oleh karena itu, Jabir radhiyallahu anhu menuturkan: "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam tidak pernah mengatakan 'tidak' manakala beliau diminta." (HR Bukhari)


Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam lebih giat dalam bersedekah di bulan Ramadhan. Adapun alasannya adalah:

Pertama, karena kemuliaan waktunya. Di antara sebab dilipatgandakannya amal ibadah seseorang adalah karena kemuliaan waktu melaksanakannya. Maka itu dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, ketika Rasulullah ditanya: "Sedekah yang bagaimana yang paling utama?" Rasulullah menjawab: "Sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadhan."


Kedua, membantu orang-orang yang berpuasa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Barang siapa yang memberikan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka pahalanya sama dengan orang yang berpuasa itu, tanpa berkurang sedikit pun."


Ketiga, puasa dan sedekah merupakan salah satu meraih surga milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bertanya: "Siapakah di antara kalian yang berpuasa hari ini?" Abu Bakar menjawab: "Saya ya Rasulullah."


Rasulullah kembali bertanya: "Siapa di antara kalian yang hari ini mengantar orang yang meninggal dunia?" Abu Bakar kembali menjawab: "Saya ya Rasulullah." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini bersedekah?" Abu Bakar menjawab: "Saya."


Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bertanya kembali: "Siapa di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?" Abu Bakar kembali menjawab: "Saya ya Rasulullah". Rasulullah kemudian bersabda: "Siapa yang melakukan amalan di atas dalam satu hari, maka baginya surga." Demikianlah sedekah dan puasa merupakan dua hal penting untuk meraih surga.


Keempat, puasa dan sedekah adalah dua hal sangat penting untuk menjauhkan diri dari api neraka. Dalam banyak hadis disebutkan, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Puasa adalah perisai." Maksudnya, puasa merupakan perisai dari api neraka, demikian juga sedekah, penolak dari panasnya api neraka.


Itulah beberapa rahasia mengapa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam lebih dermawan ketika bulan Ramadhan. Semua karena banyak rahasia dan keistimewaan yang hanya didapatkan saat Ramadan dan tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya.


Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia, serta jauh dari api neraka. Sedangkan orang yang pelit dan kikir, ia jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan api neraka. Orang yang bodoh tapi dermawan, lebih dicintai oleh Allah, daripada orang yang rajin ibadah tapi pelit dan kikir." (HR Baihaqi)


Allahu a'lam bisshowwab.



Mari sama-sama kita menebar kebaikan dan menjadi insan yang bermanfaat. Sekian dari saya, mohon maaf untuk kata yang mungkin saja kurang berkenan dalam share artikel ini. Terima kasih atas perhatian dan antusiasnya membaca. 


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



YAYASAN IMAM TEGUH Program Kemanusiaan | Mendirikan Dan Meyelenggarakan Rumah Singgah | Menyelenggarakan pendidikan | Menyelenggarakan pelestarian lingkungan hidup | Ziarah Wali Songo | Program Haji & Umroh | Berbagi Sedekah Kepada Masyarakat 

You Might Also Like

0 komentar