INGIN LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH INILAH ORANG YANG TAFAKUR DALAM HALI INI

Juli 25, 2022


 

Assalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Memikirkan atau tafakur  ialah tafakur perjalanan hati pada ciptaan-ciptaan Allah SWT.


Artinya kita disuruh bertafakur atau memikirkan tentang segala yang diciptakan Allah SWT.


Memikirkan atau tafakur yang demikian itulah yang dianjurkan atau diperintahkan di dalam Al-qur'an maupun hadits Rasulullah SAW.


Adapun tafakur pada dzat Allah, maka hal tersrbut tidak ada jalan kebaikan kepadanya.


Kita dilarang memikirkan seperti apa Allah itu? Kita hanya diperintahkan untuk tafakur tentang ciptaan-ciptaan-Nya.


Rasulullah SAW melihat sekelompok orang lalu beliau bersabda:


"Apa yang kalian lakukan? lalu mereka menjawab kami sedang tafakur kepada Allah SWT."


Lalu Rasulullah SWT bersabda:


"Tafakurlah kalian pada ciptaan-Nya, jangan kalian tafakur pada penciptanya, tafakur pada makhluk Allah  memikirkan makhluk Allah, jangan sekali-kali memikirkan tentang Allah SWT, karena kalian tidak akan mampu untuk mencapai kadarnya Allah SWT.


Pikiran-pikiran kita yang memikirkan tentang Allah SWT, itu sudah jelas merupakan was-was daripada setan.


Memikirkan atau tafakur yang benar itu adalah tafakur tentang kejadian-kejadian yang terjadi di alam semesta ini.


Berikut 5 hal yang harus kita tafakuri atau kita pikirkan:


1. Memikirkan atau tafakur tentang ayat-ayat Allah SWT


Adapun tafakur tentang ayat-ayat Allah SWT, maka kita melihat tentang kekuasaan Allah SWT 


Adanya ciptaan Allah SWT seperti langit, bumi, terbit matahari, tenggelamnya matahari, bergantinya antara siang dan malam dan lain sebagainya.


Itu semua merupakan contoh dari sekian banyaknya ayat-ayat yang menunjukkan tafakur tentang Allah SWT.


Memikirkan atau tafakur yang demikian itu akan membuat kita bertambahnya keyakinan kita tentang adanya Allah SWT.


Allah SWT yang memiliki sifat kebesaran, kekuasaan,  dan itu akan menghasilkan ma'rifat kita kepada Allah SWT, karena kuncinya ma'rifat itu adalah tafakur.


Setiap kita memikirkan atau tafakur tentang keindahan, keajaiban makhluk Allah SWT.


2. Memikirkan atau tafakur tentang nikmat atau anugerah Allah SWT


Adapun tafakur tentang nikmat atau anugerah Allah SWT seperti misalnya keamanan ketika menuntut ilmu, beribadah, berusaha dan lain sebagainya itu semua merupakan nikmat dari Allah.


Selain itu seperti sehat batin, belum lagi nikmat yang diberikan Allah berupa hidayah.


Bagi orang yang beriman nikmat-nikmat yang seperti itu adalah nikmat yang sangat mahal disisi Allah, dan itu hanya diberikan kepada orang-orang yang dicintai Allah.


Dari sekian banyak orang di dunia ini, hanya ada banyak yang diberikan nikmat iman dan islam.


3. Memikirkan atau tafakur tentang pahala yang diberikan Allah SWT.


Adapun tafakur tentang pahala yang diberika Allah seperti surga dan kenikmatannya.


Seperti segala keindahan, kemewahan dan kenikmatan yang ada di surga itu tidak akan pernah terlihat di dunia.


Seindah apapun yang ada di dunia, itu tidak akan lebih indah daripada yang ada di surga.


Seperti yang kita tahu bahwa surga itu disediakan Allah hanya untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah.


Sebab orang yang bertakwa itu orang-orang yang benar berharap akan surganya Allah.


Jika kita tidak bertakwa kepada Allah, namun berharap masuk surga, maka itu namanya angan-angan.


Surga itu diberikan kepada orang-orang yang menjunjung perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.


Hal tersebut akan memberikan kekuatan dan semangat kita untuk taat kepada Allah SWT.


Memikirkan atau tafakur yang benar-benar tafakur adalah tafakur yang dapat membuahkan basil.


Terkadang kita tafakur namun tidak sampai pada titik yang dituntut. Artinya kita ketika kita sudah tafakur namun hal tersebut tidak membuat kita bersemangat untuk beribadah dan taat kepada Allah SWT.


4. Memikirkan atau tafakur tentang Adzab Allah SWT


Memikirkan atau tafakur tentang siksa-siksa Allah seperti neraka dan adzabnya, banyak dijelaskan dalam Al-qur'an, hadits Rasul yang menerangkan bahwa orang-orang yang melakukan maksiat itu akan dimasukkan ke neraka.


Jika kita tafakur tentang adzab Allah SWT hal itu akan membuat kita menghindari maksiat.


5. Memikirkan atau tafakur tentang kebaikan Allah kepada hambanya


Kebaikan Allah kepada hamba-bambanya seperti menutupi aib-aib hambanya.


Apa jadinya jika aib-aib hambanya dibuka oleh Allah.


Allah sangat murka, jika ada hambanya yang membuka aibnya sendiri.


Padahal maksiat apapun yang dilakukan hambanya akan Allah ampuni.


Dengan tafakur terhadap Allah itu akan membuat kita malu terhadap Allah,


tafakur sesaat lebih baik daripada beribadah satu tahun.


Luangkanlah sebagian waktu untuk tafakur baik pagi ataupun petang, ada sesaat untuk kita tafakur dari lima hal tersebut, asalkana jangan tafakur pada dzatnya Allah.


Itulah 5 hal tentang tafakur yang sangat Allah sukai. Semoga informasi ini bermanfaat.



Mari sama-sama kita menebar kebaikan dan menjadi insan yang bermanfaat. Sekian dari saya, mohon maaf untuk kata yang mungkin saja kurang berkenan dalam share artikel ini. Terima kasih atas perhatian dan antusiasnya membaca. 


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



YAYASAN IMAM TEGUH Program Kemanusiaan | Mendirikan Dan Meyelenggarakan Rumah Singgah | Menyelenggarakan pendidikan | Menyelenggarakan pelestarian lingkungan hidup | Ziarah Wali Songo | Program Haji & Umroh | Berbagi Sedekah Kepada Masyarakat 

You Might Also Like

0 komentar