Kekuatan Do'a
Mei 01, 2021
Assalamualaikum
Wr Wb.
Pengertian Do’a
Secara
bahasa, kata “do’a” itu bermakna seruan, jadi berdo’a itu artinya menyeru,
menucap, memanggil. Sedangkan secara istilah “do’a” adalah suatu permohonan
atau permintaan dan ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta,
seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan,
keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang halal dan
ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya.
Berdo’a
merupakan salah satu bentuk ikhtiar atau usaha untuk memohon dan meminta
sesuatu kepada Tuhan. Do’a ini berhubungan langsung dengan Tuhan. Dalam Islam,
berdo’a merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Karena hanya Tuhan
lah yang Maha Luas, Maha segala-galanya yang berhak memberikan segala sesuatu
untuk hamba-hamba-Nya atau ciptaan-Nya.
Sehingga dalam Islam, orang yang tidak mau berdo’a berarti ia sombong. Dia merasa bisa melakukan sesuatu tanpa adanya pertolongan dari Sang Maha Kuasa. Padahal semua yang dilakukan manusia, bisa atau tidak, baik atau buruk, berhasil atau gagal, semuanya karena Allah.
Arti Do’a
Do’a merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki yang halal dan tabahan dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya kita semua meminta atau berdo’a kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat, kapanpun dan dimanapun karena selalu didengar oleh-Nya.
Tujuan Berdo’a
- Memohon hidup selalu dalam
bimbingan Allah SWT
- Meminta perlindungan Allah SWT
dari semua Setan yang terkutuk
- Memohon agar kita diberi selamat
dunia akhirat
- Mengungkapkan rasa syukur kepada
Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
Waktu - waktu yang tepat / mustajab untuk berdo’a kepada Allah SWT
- Ketika membaca Al-Quran
- Setelah Solat wajib
- Pada saat tengah malam setelah
sholat tahajud
- Saat berpuasa wajib dan sunah
- Saat melaksanakan ibadah haji
Tata cara Berdo’a
- Menghadap Ka’bah (kiblat)
- Sebelum berdo’a membaca basmalah, istighfar dan hamdalah.
Kemudian disusul sholawat Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya.
- Mengangkat kedua tangan sebelum
doa dan mengusap wajahnya dengan telapak tangan setelah shalat.
- Meminta dengan suara menenangkan sambil berdo’a dengan
sungguh-sungguh, tulus dan serius berharap bahwa Allah menerima doanya
- Berdo’a diulang pada waktu lain
untuk menunjukkan seberapa serius kita diberikan oleh Allah SWT
- Setelah berdo’a ditutup dengan
salawat nabi dan pujian kepada Allah SWT
Hal – hal Yang Dilarang Dalam Berdo’a
- Jangan
berdo’a hanya untuk tujuan perbuatan dosa dan memutuskan hubungan silaturahmi
serta jangan tergesa-gesa dan minta segera dikabulkan.
- Jangan berdo’a kepada selain
Allah SWT.
- Dalam berdo’a hendaknya janganlah minta yang berlebih-lebihan,
karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
- Jangan
berdo’a dengan hal-hal yang tidak baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
anak-anak sendiri dan harta sendiri.
Pengaruh Do’a Bagi Manusia
Dalam
kehidupan sebenarnya yang kita cari adalah ketenangan. Coba renungkan kembali
ketika berada dalam situasi yang penuh tekanan hingga merasa ujian hidup jauh
dari kata selesai. Di kala itu yang kita inginkan adalah ketenangan, bukan? Di
aspek pekerjaan, misalnya. Yang kita cari adalah pekerjaan yang baik dan stabil
agar kita dapat hidup nyaman, aman dan tenang. Di aspek keluarga, kita ingin
orang tua sehat, hidup harmonis satu sama lain agar hidup kita pun tenang.
Sehingga sebenarnya segala yang kita lakukan di dunia hanyala untuk mencapai
ketenangan dan kedamaian hidup. Di diri kita sendiri sebenarnya hasrat untuk
mendapatkan ketenangan sudah ditanamkan sejak kita diciptakan oleh Tuhan di
mana sebenarnya sumber ketenangan itu sendiri adalah Sang Pencipta. Sadar atau
tidak sadar sejak lahir kita sudah memiliki benih untuk memiliki keinginan
mencari Yang Maha Kuasa agar merasakan ketenangan. Kehadirannya begitu dekat
dengan kita jika kita mau berkomunikasi dengan-Nya lewat do’a. Sehingga do’a
menjadi media komunikasi kita dengan Sang Pencipta.
Sejatinya,
Tuhan tidak hanya menyampaikan petunjuk dan aturan-Nya lewat kitab suci namun
juga membiarkan manusia merespon firman-Nya lewat do’a yang berisikan rasa
syukur, keluh kesah, dan harapan. Di mana pun kita berada entah itu sedang di
jalan dan tiba-tiba ada lintasan hati yang mengingini sesuatu, sebenarnya
harapan itu sudah menjadi do’a sebab Allah mendengar sangat dekat. Apapun yang
kita ucapkan baik secara lisan atau dalam hati Allah mendengarkan. Seperti
juga yang diungkapkan dalam Qur'an
Surat Qaf Ayat 16:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا
الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ
اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
"Dan sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” juga pada Qur'an Surat Al-Mulk
ayat 13:
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ
اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
"Dan rahasiakanlah perkataanmu
atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha mengetahui segala isi hati."
Ini juga yang menjadi alasan
mengapa kita harus lebih mindful dalam mengatur pikiran menjadi positif agar
pikiran atau ucapan yang sama dengan do’a itu kembali positif ke diri
sendiri.Meskipun begitu kita tidak bisa hanya asal berdo’a dan meminta saja. Do’a
harus disertai dengan usaha dan dilandasi dengan niat. Utamanya kita harus
memiliki niat yang baik terlebih dahulu. Diikuti dengan upaya dalam perilaku
sehari-hari dengan sikap optimis. Yang terakhir baru menyertai niat dan upaya
itu dengan do’a. Sehingga do’a menjadi amat penting untuk menunjukkan bahwa
kuasa kita hanyalah untuk melakukan yang terbaik sebisa kita. Do’a yang
disertai dengan niat dan usaha yang baik menunjukkan bahwa kita masih
menyerahkan hidup kita pada Yang Maha Kuasa sebab kita tidak memiliki kuasa
apapun atas hidup.
Setelah
melakukan tiga hal ini hasilnya nanti Tuhan yang akan mengurus. Tuhan pun
sesungguhnya memiliki tiga macam jawaban atas do’a yang diucapkan. Pertama do’a
kita bisa mendapatkan jawaban ya dan langsung dikabulkan. Jawaban kedua Allah bisa
bilang tidak. Namun bukan berarti do’a tersebut tidak dikabulkan melainkan
digantikan dengan hal yang lebih baik. Yang terakhir adalah Allah akan bilang
tunggu untuk sabar dan akan diberikan di waktu yang tepat dengan kondisi yang
terbaik. Kalau memang belum diberikan sekarang, tunggu dan sabar saja karena
Allah pasti akan berikan entah di dunia atau akhirat. Seperti yang tertulis di
Qur'an surat Al-Baqarah (2) ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا
ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ
وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
“Aku kabulkan permohonan orang yang
berdo'a apabila dia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku
dan beriman kepada-Ku.” Sebelum do’a dikabulkan baiknya kita memenuhi kewajiban
dulu sebagai umat-Nya, melakukan apa yang menjadi kehendaknya. Kalau kita hanya
meminta tanpa berupaya atau menunjukkan sikap yang justru menjauhi kita dari
perintah Tuhan tentu saja terkabulnya do’a pun menjadi lebih lama.
Memang
terkadang rasa pesimis akan dikabulkan do’a tersebut mungkin muncul karena
kurangnya kesabaran kita. Padahal menurut saya kunci sukses dalam hidup ada tiga:
sabar, percaya, syukur dan ikhlas. Kalau dikasih anugerah berarti kita harus
bersyukur, Kalau ditahan rezekinya berarti kita harus bersabar, kita percaya
setiap ujian pasti ada anugerah, ikhlas melakukan segala sesuatu sikap
perbuatan dan cobaan tidak lain akan diberikan derajat tinggi oleh Allah SWT,
Sebagai seorang muslim saya yakin kunci masuk surga adalah kesabaran. Semakin
kita diuji kesabarannya dan semakin bisa membuktikan kesabaran tersebut semakin
dekat kita dengan surga. Seperti dalam Qur'an surat Ar-Ra'd (3) ayat 24:
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى
الدَّارِۗ
"’Selamat sejahtera atasmu
karena kesabaranmu.’ Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” Kalau mau
didalami berarti memang hidup kita ini memang untuk bersabar yang mana ujian
kesabaran tidak akan pernah ada habisnya. Kita saja manusia yang sering tidak
sabar sampai akhirnya mudah pesimis karena merasa do’anya tidak
dikabulkan.
Salah satu alasan mengapa kita bisa kurang bersabar adalah lingkungan sekitar. Saya percaya pola pikir seseorang amat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artikel apa yang kita baca, siapa yang kita ajak ngobrol bisa sangat memengaruhi pola pikir kita. Kalau kita memiliki lingkungan dengan orang-orang yang optimis dan positif, yang selalu mengajarkan dan mendorong untuk sabar, saya percaya kita akan lebih mudah bersikap optimis. Apalagi di kondisi yang sulit seperti ini. Tahan diri dari energi negatif yang berpotensi melarutkan. Sebab jika kita pesimis, berarti kita meragukan kuasa Tuhan. Sebuah sikap bertentangan dari keimanan. Percayalah, kekuatan sebuah do’a mampu mengubah takdir. Kasih sayang Tuhan teramat luas dari pada yang mampu kita bayangkan. Berharaplah hanya kepada Sang Pencipta, bukan kepada ciptaannya. Apabila kita mau benar-benar melihat lebih jauh mungkin hikmah dari kondisi saat ini adalah kita diberikan banyak waktu di rumah untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
Kesimpulan
Segala
persoalan atau masalah hidup akan selalu dicarikan solusinya untuk dipecahkan,
sembari diiringi do’a. Do’a adalah kekuatan dahsyat yang bermanfaat dan bisa
membantu menyelesaikan persoalan hingga tuntas.
Beliau
mengingatkan, dalam kondisi lapang atau senang pun harus berdo’a. Rasulullah
bersabda, "Berdo’alah kepada Tuhanmu di saat kamu senang (bahagia).
Sesungguhnya Allah berkata, 'Barangsiapa berdo’a (memohon) kepada-Ku di waktu
dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan do’anya di waktu dia dalam
kesulitan.'" (HR Ar-Rabi')
Allah tidak akan pernah
mengecewakan hamba-hamba-Nya yang banyak berdo’a dengan penuh harap dan hati
yang ikhlas serta sabar menunggu Allah mengabulkan do’anya tanpa pernah merasa
letih berdo’a. Dia tidak akan pernah berhenti berdo’a. Begitulah orang Mukmin
sejati. Wallahu a'lam.
Sebuah
awal Pasti ada akhirnya, itu lah kenyataan dari dunia fana ini, begitu juga
dalam artikel kami yang saya sampaikan sekurang-kurangnya dapat memberikan
pencerahan dan dapat dimengerti bagi para pembaca, ada pula ketidak sempurnaan
datang kami saya sebagai makhluk yang tidak sempurna, demikian semoga
bermanfaat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, akhirukallam.
Telah
lulus uji coba praktek pengobatan alternatif medis dan non medis disini Klinik
Hati memberikan pelayanan terapi dan motivasi kepada pasien.
Semoga
bermanfaat, Wallahu A'lam Bishowab.
Jika
ingin mengetahui secara lebih terperinci lagi, bisa Anda konsultasikan kepada
Ustadz. Imam Teguh, Lc yang beralamatkan di Jalan Kinibalu No. 26 B / 42 Rt. 01
Rw. 13 Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah Kab. Cilacap JAWA TENGAH atau di nomor WA 0821 1541 1233
Wasalamualaikum
Wr. Wb.
0 komentar