Pages

Rabu, 03 Maret 2021

Amalan Untuk Mendapatkan Rejeki Yang Tak Terputus

 

Assalamualaikum wr.wb

 

Pertama-tama marilah kita senantiasa bersyukur atas limpahan rahmat dan nikmat yang Allah berikan kepada kita, yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, sehingga kami bisa memberikan manfaat ilmu untuk kita semua oleh Allah,  yang Insya Allah di berkahi oleh Allah SWT serta dinaungi oleh para malaikat.

Tak lupa shalawat serta salam tak henti-hentinya kita haturkan kepada Rasulullah SAW, yang kita tunggu syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga kita termasuk golongan umat yang mendapatkan syafaatnya kelak. Amiin.

Para pembaca yang dimuliakan oleh Allah SWT, pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan artikel yang bertemakan

 

Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Ia berperan sebagai pedoman bagi kehidupan setiap muslim. Dengan mengikuti petunjuk al-Quran setiap muslim akan memperoleh kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat. Maka, berpaling darinya akan menjadikan kehidupan seseorang jauh dari petunjuk, dan berada dalam kerugian. al-Quran sebagai sumber petunjuk bagi umat manusia mencakup beberapa garis besar di antaranya tentang permasalahan keyakinan atau tauhid, kemudian syariah yang mencakup hubungan vertikal kepada Allah, juga hubungan horisontal atau muamalah kepada manusia, permasalahan kisah-kisah dalam al-Quran, dan pembicaraan

eskatolagi atau berita-berita ghaib berkenaan permasalahan akhirat. Demikian cakupan isi al-Quran sebagai sumber hukum Islam dan fondasi moral bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

Pemahaman terhadap konsep rezeki merupakan permasalahan yang penting untuk dibicarakan secara panjang lebar. Pemahaman yang benar akan rezeki akan memberikan dampak yang baik kepada pribadi maupun kepada masyarakat, dampak baik tersebut dapat terwujud berupa beberapa wujud perilaku diantaranya perilaku jujur dalam transaksi, perilaku mencari berkah dari transaksi tersebut, dan perilaku bahwa mencari rezeki merupakan bagian dari beribadah kepada Allah. Adapun pemahaman yang salah tentang rezeki akan berakibat buruk baik bagi pribadi maupun kepada masyarakat. Dampak buruk tersebut dapat berupa : pertama pemahaman yang sempit tentang rezeki dan cakaupannya, kedua seseorang yang tidak memahami rezeki sebagaimana tuntunan al-Quran akan terjerumus kepada jurang materealisme atau segala sesuatu diukur hanya yang nampak pada kasat mata. Oleh karena itu makalah berikut ini akan membahas pemahaman rezeki menurut perspektif al-Quran, baik dari definisi, pembagian rezeki, sifat-sifat rezeki dalam al-Quran, bahwa rezeki dan nyawa ditangan Allah, pintu-pintu rezeki, perbedaan rezeki antara seseorang dengan yang lain, rezeki di dunia terbatas dengan sebab-sebabnya dan berbeda dengan rezeki akhirat, tawakal dalam mencari rezeki.

Memahami hakikat rezeki, sangat penting melihat konsep rezeki dari beberapa tinjauan, baik rezeki secara bahasa maupun istilah. Setelah melakukan pengkajian yang panjang tentang maknanya secara bahasa ternyata istilah rezeki memiliki bayak makna, sebagai berikut:

 

1. Berkata Ibnu Mandzur kata rizqu-al-razzaq-al-razzaaq- bagian dari sifat Allah. Dikarenakan Allah memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Allah yang menciptakan rezeki, memberikan kepada makhluk-makhluk-Nya rezeki-rezeki-Nya dan menyampaikannya. Hal tersebut sebagaimana difirmankan Allah dalam surat at-Thalaq ayat ke 11, sebagai berikut:

 

وَمَنْ يـُؤْمِنْ بِا َِّ وَيـَعْمَلْ صَالحًِا يُدْخِ لْهُ جَنَّاتٍ تجَْرِي مِنْ تحَْتِهَا الأَْنـْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدً ا قَدْ

أَحْسَنَ ا َُّ لَهُ رِزْقًا

 

Siapa yang beriman kepada Allah dan dan mengerjakan amal kebajikan, Allah akan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, sungguh Allah telah memberikan rezeki yang baik baginya”.

 

Allah Subhanahuwata'ala dalam Al Qur'an mengatakan :

 

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

 

"Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih amal perbuatannya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun " (QS Al Mulk : 2)

 

Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

 

Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya”.

 

1. Shadaqah jariyah atau amal jariyah  contohnya saat hidup kita memiliki harta lalu disumbangkan untuk pembangunan masjid atau hal-hal yang bermanfaat bagi ummat, atau membagi-bagikan Al Qur'an secara gratis, maka setiap kali masjid tersebut digunakan atau Al Qur'an pemberian kita dibaca maka pahalanya akan terus mengalir pada diri kita.

2. Ilmu yang bermanfaat, Memiliki ilmu merupakan aset luar biasa. Ketika ilmu mengenai kebaikan atau ilmu yang bermanfaat tersebut diajarkan lagi kepada orang lain dan orang tersebut memanfaatkannya untuk kebaikan, maka pahalannya pun akan terus mengalir.

3. Doa seorang anak shaleh, Khusus yang ini adalah keistimewaan mereka yang telah menjadi orang tua. Bukan hal mudah membesarkan dan mendidik seorang anak hingga dia menjadi seorang anak yang sholeh/sholehah terutama di tengah-tengah zaman yang penuh fitnah ini. Oleh sebab itu, wajarlah kebaikan yang ia tanamkan pada si anak kemudian akan menjadi ladang pahala bagi dirinya sendiri.

4. Usaha sebaik mungkin

5. Bantu orang lain

 

Kesimpulan

 

Konsep rezeki merupakan hal yang amat erat dengan kehidupan manusia. Maka jika manusia memahami dengan benar maka ia akan menjalani hidupnya dengan ketaatan dan bahagia, adapun jika seseorang tidak memahami konsep rezeki dengan baik maka akan dikhawatirkan terjerumus kepada pemahaman yang salah, yang berakibat akan merugikan diri sebagai personal dan masyarakat secara umum.

 

Sebuah awal Pasti ada akhirnya, itu lah kenyataan dari dunia fana ini, begitu juga dalam artikel kami yang saya sampaikan sekurang-kurangnya dapat memberikan pencerahan dan dapat dimengerti bagi para pembaca, ada pula ketidak sempurnaan datang kami saya sebagai makhluk yang tidak sempurna, demikian semoga bermanfaat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, akhirukallam

 

Wasalamualaikum Wr. Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar