Assalamualaikum
wr.wb
Pertama-tama marilah kita senantiasa bersyukur atas limpahan rahmat dan nikmat yang Allah berikan kepada kita, yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, sehingga kami bisa memberikan manfaat ilmu untuk kita semua oleh Allah, yang Insya Allah di berkahi oleh Allah SWT serta dinaungi oleh para malaikat.
Tak lupa shalawat serta salam tak henti-hentinya kita haturkan kepada Rasulullah SAW, yang kita tunggu syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga kita termasuk golongan umat yang mendapatkan syafaatnya kelak. Amiin.
Para pembaca yang dimuliakan oleh Allah SWT, pada kesempatan
kali ini kami akan menyampaikan artikel yang bertemakan
Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Ia berperan
sebagai pedoman bagi kehidupan setiap muslim. Dengan mengikuti petunjuk
al-Quran setiap muslim akan memperoleh kehidupan bahagia di dunia dan di
akhirat. Maka, berpaling darinya akan menjadikan kehidupan seseorang jauh dari
petunjuk, dan berada dalam kerugian. al-Quran sebagai sumber petunjuk bagi umat
manusia mencakup beberapa garis besar di antaranya tentang permasalahan
keyakinan atau tauhid, kemudian syariah yang mencakup hubungan vertikal kepada
Allah, juga hubungan horisontal atau muamalah kepada manusia, permasalahan
kisah-kisah dalam al-Quran, dan pembicaraan
eskatolagi atau berita-berita ghaib berkenaan permasalahan akhirat. Demikian cakupan isi al-Quran sebagai sumber hukum Islam dan fondasi moral bagi seluruh umat manusia di muka bumi.
Pemahaman terhadap konsep rezeki merupakan permasalahan yang penting untuk dibicarakan secara panjang lebar. Pemahaman yang benar akan rezeki akan memberikan dampak yang baik kepada pribadi maupun kepada masyarakat, dampak baik tersebut dapat terwujud berupa beberapa wujud perilaku diantaranya perilaku jujur dalam transaksi, perilaku mencari berkah dari transaksi tersebut, dan perilaku bahwa mencari rezeki merupakan bagian dari beribadah kepada Allah. Adapun pemahaman yang salah tentang rezeki akan berakibat buruk baik bagi pribadi maupun kepada masyarakat. Dampak buruk tersebut dapat berupa : pertama pemahaman yang sempit tentang rezeki dan cakaupannya, kedua seseorang yang tidak memahami rezeki sebagaimana tuntunan al-Quran akan terjerumus kepada jurang materealisme atau segala sesuatu diukur hanya yang nampak pada kasat mata. Oleh karena itu makalah berikut ini akan membahas pemahaman rezeki menurut perspektif al-Quran, baik dari definisi, pembagian rezeki, sifat-sifat rezeki dalam al-Quran, bahwa rezeki dan nyawa ditangan Allah, pintu-pintu rezeki, perbedaan rezeki antara seseorang dengan yang lain, rezeki di dunia terbatas dengan sebab-sebabnya dan berbeda dengan rezeki akhirat, tawakal dalam mencari rezeki.
Memahami hakikat rezeki, sangat penting melihat konsep rezeki
dari beberapa tinjauan, baik rezeki secara bahasa maupun istilah. Setelah
melakukan pengkajian yang panjang tentang maknanya secara bahasa ternyata
istilah rezeki memiliki bayak makna, sebagai berikut:
1. Berkata Ibnu Mandzur kata rizqu-al-razzaq-al-razzaaq- bagian dari sifat
Allah. Dikarenakan Allah memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Allah yang
menciptakan rezeki, memberikan kepada makhluk-makhluk-Nya rezeki-rezeki-Nya dan menyampaikannya. Hal tersebut sebagaimana difirmankan Allah dalam surat at-Thalaq ayat ke 11, sebagai berikut:
وَمَنْ يـُؤْمِنْ بِا َِّ وَيـَعْمَلْ صَالحًِا يُدْخِ لْهُ جَنَّاتٍ تجَْرِي مِنْ تحَْتِهَا الأَْنـْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدً ا قَدْ
أَحْسَنَ ا َُّ لَهُ رِزْقًا
“Siapa yang beriman kepada Allah dan
dan mengerjakan amal kebajikan, Allah akan memasukkannya ke dalam syurga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya,
sungguh Allah telah memberikan rezeki yang baik baginya”.
Allah
Subhanahuwata'ala dalam Al Qur'an mengatakan :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Yang menciptakan
mati dan hidup untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih amal
perbuatannya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun " (QS Al Mulk : 2)
Di dalam As Shahih
diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali
tiga perkara : shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya”.
1. Shadaqah jariyah atau amal
jariyah contohnya saat hidup kita
memiliki harta lalu disumbangkan untuk pembangunan masjid atau hal-hal yang
bermanfaat bagi ummat, atau membagi-bagikan Al
Qur'an secara gratis, maka setiap kali masjid tersebut digunakan atau Al Qur'an pemberian kita dibaca maka
pahalanya akan terus mengalir pada diri kita.
2. Ilmu yang bermanfaat, Memiliki ilmu merupakan aset luar biasa.
Ketika ilmu mengenai kebaikan atau ilmu yang bermanfaat tersebut diajarkan lagi
kepada orang lain dan orang tersebut memanfaatkannya untuk kebaikan, maka
pahalannya pun akan terus mengalir.
3. Doa seorang anak shaleh, Khusus yang ini adalah keistimewaan mereka
yang telah menjadi orang tua. Bukan hal mudah membesarkan dan mendidik seorang
anak hingga dia menjadi seorang anak yang sholeh/sholehah terutama di
tengah-tengah zaman yang penuh fitnah ini. Oleh sebab itu, wajarlah kebaikan
yang ia tanamkan pada si anak kemudian akan menjadi ladang pahala bagi dirinya
sendiri.
4. Usaha sebaik mungkin
5. Bantu orang lain
Kesimpulan
Konsep rezeki merupakan hal yang amat erat dengan kehidupan
manusia. Maka jika manusia memahami dengan benar maka ia akan menjalani
hidupnya dengan ketaatan dan bahagia, adapun jika seseorang tidak memahami
konsep rezeki dengan baik maka akan dikhawatirkan terjerumus kepada pemahaman
yang salah, yang berakibat akan merugikan diri sebagai personal dan masyarakat
secara umum.
Sebuah awal Pasti ada akhirnya, itu lah kenyataan dari dunia
fana ini, begitu juga dalam artikel kami yang saya sampaikan sekurang-kurangnya
dapat memberikan pencerahan dan dapat dimengerti bagi para pembaca, ada pula
ketidak sempurnaan datang kami saya sebagai makhluk yang tidak sempurna,
demikian semoga bermanfaat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita
selalu dalam lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, akhirukallam
Wasalamualaikum
Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar